Harga Bahan Pokok di Kota Bekasi Menjelang Nataru

Suasana Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi, 30 Desember 2022 - Foto: Adam Sundana

Bekasi, 30 Desember 2022 - Harga bahan pokok di Bekasi terus mengalami kenaikan hingga bulan Desember ini. Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, telah mengumumkan bahwa harga bahan pokok stabil. Namun pedagang di pasar tradisional Bekasi mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok.

Menteri Perdagangan Indonesia telah mengumumkan bahwa harga bahan pokok stabil menjelang nataru tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, pada Sabtu, 3 Desember 2022.

Namun, kenaikan harga bahan pokok ini juga dirasakan oleh masyarakat di kota Bekasi. Pedagang di pasar tradisional Bekasi juga mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok. "Sudah hampir setahun ini harga beras terus naik. Sebelumnya Rp 10.000 per kilogram, sekarang sudah mencapai Rp 13.000 per kilogram," kata seorang pedagang beras di Pasar Tambun, Bekasi.

Menurut seorang pedagang sayur di Pasar Tambun, kenaikan harga bahan pokok ini sangat terasa oleh masyarakat di Bekasi yang mayoritas berpenghasilan rendah. "Saya melihat banyak masyarakat yang tidak bisa membeli kebutuhan pokok seperti sayur dan daging lagi karena harganya terlalu tinggi. Padahal, sebelumnya mereka bisa membelinya dengan harga yang lebih terjangkau," ujar pedagang tersebut.

Menteri Perdagangan mengatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok di pasar. "Kami akan terus bekerja sama dengan Dinas Perdagangan setempat serta asosiasi pedagang untuk mencari solusi atas masalah ini," ujar Zulkifli. "Kami juga mengajak masyarakat untuk ikut serta mengurangi kebutuhan akan bahan pokok dengan cara mengonsumsi dengan bijak dan memilih produk-produk lokal yang memiliki harga yang lebih terjangkau," tambahnya.

Walaupun kenaikan harga bahan pokok tentu akan memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat di Bekasi, pemerintah berharap bahwa kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan akan mampu menstabilkan harga di pasar. Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan program bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat yang terdampak oleh kenaikan harga bahan pokok. Namun, banyak masyarakat di Bekasi yang merasa tidak memenuhi syarat untuk menerima bantuan tersebut atau merasa bahwa jumlah bantuan yang diterima tidak cukup untuk menutupi kenaikan harga yang dialami.

Untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga bahan pokok, sejumlah toko swalayan dan supermarket di Bekasi juga telah mengeluarkan program diskon dan promo khusus bagi pelanggan. Mereka mengeluarkan program beli empat gratis satu untuk produk-produk seperti beras, gula, dan minyak goreng, agar pelanggan bisa membeli dengan harga lebih terjangkau. Namun, tidak semua masyarakat di Bekasi mampu membeli bahan pokok di toko swalayan atau supermarket yang mengeluarkan program diskon tersebut.

Meskipun demikian, pemerintah juga mengharapkan agar masyarakat dapat memahami dan menerima bahwa kenaikan harga bahan pokok merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. "Kenaikan harga bahan pokok merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari karena dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kondisi cuaca yang tidak stabil, serta kenaikan harga bahan baku,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saber Core 23 Masuk ke Pasar Indonesia

SUMPAH, SAYA PENGEN TAU Rasanya Memberangkatkan Orang Tercinta Umroh